Asal Mula Kehidupan di Bumi dan Geografi Kehidupan
Nama:
Khairunnisa
Kelas :
1PA11
Npm : 13516891
ASAL MULA KEHIDUPAN DI
BUMI DAN GEOGRAFI KEHIDUPAN
1.
Teori Asal Usul Adanya Kehidupan Di
Bumi
Berikut beberapa hipotesis atau teori
tentang dari mana asal kehidupan di Bumi :
a.
Hidup dari Tuhan, Pendapat ni lebih dikenal dengan
paham , Penciptaan Khusus yang mengandung arti bahwa Tuhan Langsung turun
tangan . Ilmuwan Tidak menolak anggapan ini , tetapi semacam itu diluar taraf
dan batas ilmu pengetahuan. Pendapat ini Dikenal dengan sebutan Teori
Transedental , yang berpendapat bahwa semua ciptaan dari sisi “Religi “ adalah
Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan itu luar jangkauan sains.
b. Teori Cozmozoa, Teori ini
mengatakan bahwa Mahluk Hidup Berasal Dari Luar Angkasa , Diperkirakan suatu
benda berat telah menyebarkan benda hidup dan benda hidup itu meruapakan suatu
partikel – partikel kecil.
c.
Teori Fluger, Teori menyatakan bahwa Bumi itu
berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali , yang mengandung Karbon dan
Nitrogen sehingga terbentuk Cyanogen . Senyawa itu dapat terjadi pada suhu yang
sangat tinggi , dan selanjutnya terbentuk zat protein protoplasma yang menjadi
mahluk hidup.
d.
Teori Moore, Teori ini menyatakan bahwa Hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok
atau pas dari bahan Organik pada saat bumi mengalami pendinginan dalam kondisi
tersebut muncullah hidup itu .
e.
Teori Allen, Bahwa saat keadaan berdifusi ( bumi itu keadaannya seperti sekarang ),
beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap
oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom , Interaksi antara
Nitrogen , Karbon , Hidrogen , Oksigen dan Sulfur , yang nantinya akan
membentuk zat – zat yang difus yang akhirnya membentuk potoplasma benda hidup.
f.
Generatio Spontanea, Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu
terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya. Contoh : Ulat timbul
dengan sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan sendirinya dari
dalam lumpur, dari gudang padi, ternyata munculah tikus.Faham ini disebut juga
abiogenesis makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya
dari lumpur timbul cacing. faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.
g.
Omne Vivum Ex Ovo, Fransisco Redi (1626-1697) ahli
biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal
dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja di situ. Dari berbagai
percobaannya yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal
mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivum ex ovo.
h.
Omne Ovo Ex Vivo, Lazzaro Spallanzani (1729 - 1799)
juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa
jasad renik atau mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu
itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan.
Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih
dahulu. Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari
makhluk hidup.
i.
Omne Vivum Ex Vivo, Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan
percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. akhirnya ia
berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya, agar tumbuh kehidupan yang
baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga teori Biogenesis
dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang hidup juga.
Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan
tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang
belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula
kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.
j.
Teori Urey, Harold Urey (1893) seorang ahli kimia dari Amerika
Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas
metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu merupakan
unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Diduga karena
adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sianr kosmos
unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat
hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita
kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis
organisme.
k. Teori Oparis Haldane, Alenxande I. Oparin , ahli biologi
Rusia mempublikasikan tentang asal mula kehidupan , Rangkuman pendapat itu
adalah jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada saat atmosfer
bumi belum mengandung oksigen bebas . Senyawa terebut ( asam Amino sederhana ,
Purin , basa pirimidin serta senyawa senyawa golongan gula , kemudian terbentuk
pula senyawa polipedia asam- asam polinuleat dan polisakarida yang semuanya
terbntuk berkat bantuan sinaqr ultraviolet , kilatan listrik , panas dan
radiasi. Jasad Hidup Pertama disebut protobion , yang hidup dalam laut
kira-kira 5-10 meter dibwah permukaan laut . Ditempat itulah mereka terhindar
dari sinar ultraviolet intensitas tinggi dan sinar matahari yang mematikan .
Ketika jasad hidup berkembang menjadi lebih sempurna dan mampu memproduksi
oksigen maka lama kelamaan terdapat lapisan pelindung berupa Ozon di atmosfer
bumi kemudian , kehidupan merayap di pantai dan akhirnya memenuhi daratan Teori
ini kembali ke teori Generatio Spontane tapi melalui proses evolusi ratusan
juta tahun lamanya.
2.
Teori Abigenesis dan Biogenesis
a.
Teori Abiogenesis
Menurut teori ini, makhluk hidup
berasal dari benda tidak hidup atau dengan kata lain makhluk hidup ada dengan
sendirinya. Oleh karena makhluk itu ada dengan sendirinya maka teori ini
dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea. Aristoteles merupakan salah satu
pelopor teori ini, dengan percobaan yang dilakukannya pada tanah yang direndam
air akan muncul cacing.
b.
Teori Biogenesis
Teori ini bertentangan dengan teori
abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah
Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Seperti contoh
percobaan yang telah di jelaskan di atas tentang teori asal usul kehidupan di bumi yaitu teori omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo.
3.
Persebaran Makhluk Hidup
a. Proses Perkembangan Makhluk Hidup
(Evolusi)
Dalam masa kehidupan suatu jenis
makhluk hidup terjadi proses perkembangan dari bentuk yang sederhana ke bentuk
yang lebih sempurna. Perubahan tersebut terjadi secara perlahan-lahan dan dalam
waktu yang lama sekali.
b. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah penyaringan suatu
lingkungan hidup oleh alam sehingga yang tetap tinggal hanyalah makhluk hidup
yang mampu menyesuaikan diri.
c. Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan
(Adaptasi)
Jika suatu makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup
maka dia harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Sebagai
contoh, kucing di daerah tropis memiliki bulu yang lebih tipis dibanding kucing
yang hidup di daerah beriklim dingin. Makhluk tersebut dapat dikatakan telah
beradaptasi dengan lingkungannya masing-masing.
4.
Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim
Berdasarkan iklimnya, suatu
daerah/wilayah di bumi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Daerah Tropis.
Daerah tropis terletak di sepanjuang
khatulistiwa antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) dan 23,5 derajat Lintang
Selatan (LS), beriklim panas. Ciri-ciri daerah tropis, antara
lain adalah :
·
Matahari
bersinar sepanjang tahun.
·
Perubahan
suhu sangat kecil (amplitudonya kecil).
·
Curah
hujan tinggi, merata sepanjang tahun antara 200 - 225 cm per tahun.
·
Pohon-pohonnya
besar dan tinggi, bisa mencapai 20 - 40 meter dan membentuk kanopi.
·
Tanah
di bawahnya hampir tidak terkena sinar matahari, yang menyebabkan tanaman
merambat atau menjalar ke atas.
·
Tanaman
perdu masih bisa hidup dalam kanopi tanaman besar, sehingga terciptalah
tingkatan kehidupan.
Di pedalaman daerah tropis terdapat
beberapa padang/gurun pasir yang kondisinya berbeda jauh dengan lingkungan
hutan tropis. Ciri-ciri daerah padang/gurun pasir adalah :
·
Perubahan
suhunya sangat besar, padasiang hari suhu bisa mencapai 50 derajat
Celciusi, sebaliknya pada malam hari suhu dapat mencapai 0 derajat Celcius.
·
Curah
hujan sangat rendah, sekitar 25 cm per tahun.
·
Kelembaban
udara sangat rendah, sedangkan penguapan ai (evaporasi sangat tinggi, sehingga
mengakibatkan tanah nya menjadi tandus.
2. Daerah Subtropis.
Daerah subtropis terletak di daerah
antara 23,5 derajat - 66,5 derajat Lintang Utara (LU) dan 23,5 derajat - 66,5
derajat Lintang Selatan (LS). Beriklim sedang. Di daerah subtropis mengalami 4
musim, yaitu :
·
Musim
panas (summer).
·
Musim
gugur (autumn).
·
Musim
dingin (winter).
·
Musim
semi (spring).
Bioma daerah subtropis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·
Curah
hujan sepanjang tahun antara 75 - 100 cm per tahun.
·
Memiliki
4 musim.
·
Hutannya
merupakan luruh. Gugurnya daun pohonan hutan merupakan persiapan akan datangnya
musim dingin, dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai.
·
Adanya
salju saat musim dingin.
·
Jumlah
spesies tumbuhan lebih sedikit dibandingkan daerah tropis, pepohonan tinggi,
jarak antar pohon satu dengan yang lain tidak rapat, sehingga tidak ada tanaman
perdu di bawahnya.
Di daerah tengah benua terdapat
padang rumput, karena curah hujannya sedikit, maka sulit bagi pohon untuk hidup
dengan baik.
3. Daerah Kutub.
Daerah kutub terletak antara 66,5
derajat - 90 derajat Lintang Utara (LU) dan 66,5 derajat - 90 derajat Lintang
Selatan (LS). Pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari,
sehingga malam menjadi lebih singkat, sebaliknya pada musim dingin matahari
bersinar kurang dari 12 jam, sehingga malam menjadi lebih lama. Bioma yang khas
di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri dari satu
jenis spesies (hutan homogen). Ciri-ciri ekosistem daerah kutub adalah
:
·
Perbedaan
suhu dalam musim panas dan musim dingin sangat mencolok.
·
Pertumbuhan
tanaman terjadi pada musim panas antara 3 - 6 bulan.
·
Pohon
khasnya konifer, sedangkan hewan yang hidup di kawasan tiaga adalah moose,
beruang hitam, ajak, dan lain-lain.
·
Burung-burung
beremigrasi di musim gugur - dingin.
Lebih ke utara di belahan bumi utara
terdapat tundra, lokasinya di sekitar kutub sehingga iklimnya disebut juga
iklim kutub. Ciri-cirinya adalah :
·
Perbedaan
siang dan malam pada musim panas dan musim dingin sangat besar.
·
Dalam
musim panas, tumbuh-tumbuhan membuat persediaan makanan untuk satu tahun.
Tumbuhan musim berbunga serempak, sehingga padang rumput dipenuhi oleh berbagai
jenis hewan.
·
Hewan
khasnya adalah rendeer, musk oxen, dan beruang putih. Guna melindungi dirinya,
hewan daerah kutub akan merubah bulunya menjadi gelap pada waktu musim panas,
dan berwarna putih pada saat musim dingiin.
Sumber :
http://legalstudies71.blogspot.co.id/2016/01/pembagian-daerah-berdasarkan-iklim.html
Komentar
Posting Komentar